Translate

Senin, 28 Oktober 2013

PERKECAMBAHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN TERONG



Perkecambahan dan Perkembangan Tanaman Terung

Terung (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: S. melongena
Nama binomial
Solanum melongena
L.

Tanaman Terong Pada Usia 1 Minggu


Tanaman Terong Pada Usia 2 Minggu


 Tanaman Terong Pada Usia 3 Minggu

Panjang Batang Pada Usia 3 Minggu

 Panjang Akar Pada Usia 3 Minggu

Ukuran Daun Pada Usia 3 Minggu

Kamis, 03 Oktober 2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN TIMUN


PERTUMBUHAN TANAMAN TIMUN 

Alam:Tumbuhan
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Order:Cucurbitales
Famili:Cucurbitaceae
Genus:Cucumis
Spesies:C. sativus
Binomial:Cucumis sativus

Timun atau Mentimun (Cucumis sativus) merupakan sejenis buah tumbuhan yang dimakan sebagai sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan sejak 3000 tahun dulu. Timun boleh dimakan secara mentah atau segar dan juga dalam masakan.
Timun yang juga dikenali sebagai mentimun atau nama saintifiknya Cucumis sativus, mengandungi 0.65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2.2%. Selain itu timun juga mengandungi kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C.
Biji timun mengandungi racun alkoloid jenis hipoxanti ,yang berkesan untuk merawat kanak-kanak yang kecacingan. Bagi mereka yang menhidapi sakit tekak apabila diserang batuk , penyakit ini dapat dirawat dengan biji timun dimana sedikit biji timun dicampurkan dengan sedikit garam dan dikumuh beberapa kali sehari. Pengamalan ini dapat mengembalikan suara yang hilang.
Selain itu, penyakit sampu pucat iaitu sejenis penyakit pening-pening yang berterusan sehingga dapat menurunkan berat badan dapat diatasi dengan pengamalan makan timun mentah atau yang telah dimasak. Timun juga dapat mengubati penyakit disesteri iaitu keluar darah semasa membuang air besar.
Timun banyak terjual di pasar-pasar termasuk pasar tani, dan pasar sayur. Ia terletak dalam famili yang sama dengan tembikai dan labu.


Timun merupakan sejenis pokok memanjat dan sesuai untuk ditanam pada pagar. Ia boleh membiak daripada biji benih.


Hari ke delapan (22 September 2013)
pada tanaman timun yang berumur 8 hari, terlihat bakal daun baru yang akan tumbuh




Hari kesepuluh (24 september 2013 )
bakal daun yang mulai terlihat pada hari ke 8 selanjutnya pada hari ke 10 ini sudah terlihat jelas tumbuh daun ke 3 dari tanaman timun




Hari ke 11 (25 September 2013)
terus mengalami perpanjang daun serta daun ketiga pun sudah ikut membesar menyamai daun yang lebih dahulu tumbuh yaitu daun pertama dan kedua



Hari ke 12 (26 September 2013)




Hari ke 13 (27 september 2013)
pada gambar terlihat bakal calon daun baru yang akan tumbuh, batang terus mengalami perpanjangan batang dan daun juga mengalami perpanjangan daun serta pelebaran daun



Hari ke 14 (28 september 2013)
bakal calon daun yang terlihat pada hari ke 13 sudah terlihat jelas pda hari ke 14. daun ke 4 yang tumbuh pada tanaman timun


Tabel pengukuran tanaman timun dalam umur dua minggu setelah penanaman pada masa pertumbuhan

Pertumbuhan
Timun 1
Timun 2
Timun 3
Rata-rata
Panjang akar
2 cm
2 cm
2,3 cm
2,1 cm
Panjang batang
5,2 cm
7,3 cm
6 cm
6,17 cm
Panjang daun
4 cm
4,3 cm
3,6 cm
3,97 cm




Hari ke 15 (29 september 2013)
pertumbuhan batang dan daun terus mengalami peningkatan. batang mulai memperbesar diameternya. pada daun juga terlihat semakin lebar dan panjang, terlihat pada daun ke 4 yang terus mengalami pelebaran dan pemanjangan daun 



Hari ke 16 (30 september 2013)
Daun pada tanaman timun telah terlihat jelas daun ketiganya yang berbentuk gerigi. Pada hari ke 16 ini tampak seperti berpasangan. Sepasang daun yang berbentuk bulat dan sepasang lagi daun yang berbentuk gerigi. Bisa dilihat pada gambar pada tengah dari keempat daun tersebut akan ada cikal bakal daun lagi yang akan tumbuh.



HARI KE 19 (3 Oktober 2013)
penampakan tanaman timun dari atas sehingga terlihat jelas pertumbuhan daun yang semakin besar dan lebar



Penampakan dari sisi yang berbeda sehingga terlihat pada gambar jumlah daun dengan jelas. Daun yang bertepi rata ada 2 helaian daun dan daun yang bergiri ada 2 helaian juga. Dapat dilihat pada gambar akan ada bakal calon daun baru yang akan tumbuh pada batang daun yang bergiri yang bagian atas.



HARI KE 21 (5 Oktober 2013)
Dapat dilihat pada gambar. Ini adalah gambar tanaman timun yang berusia 3 minggu sejak hari penanaman pada 14 september 2013. Pada gambar terlihat sudah berkembangnya pertumbuhan daun yang merupakan daun ke 5 yang cikal bakalnnya telah terlihat pada hari ke 19 yaitu tanggal 3 oktober 2013. Pada gambar juga terlihat pertumbuhan batang yang semakin panjang dan semakin kokoh terlihat bahwa diameter batang semakin besar dari hari-hari sebelumnya. Pertambahan panjang daun serta pelebaran daun juga dapat diamati terus mengalami pertumbuhan.
Pada saat tanaman timun berumur 3 minggu terlihat jelas bahwa:
daun yang bentuk bangun       :jorong (ovalis)
ujung daunnya                        :membulat (rotundatus)
pangkal daunnya                     :tumpul (obstusus)
susunan tulang daunnya          :menyirip (penninervis)membulat
tepi daunnya                           :bertepi rata (integer)
serta daging daunnya              :seperti kertas (papyraceus)
daun yang telah dijelaskan diatas pertumbuhannya tidak begitu cepat sejak tumbuh nya daun yang bergiri tersebut. Terlihat jelas daun bergiri lebih lebar dan panjang daripada daun yang berbentuk jorong dan bertepi rata, pada hal yang pertama kali muncul daun, yang muncul adalah daun yang berbentuk jorong tadi dan bertepi rata serta pada saat perkecambahan usia seminggu itu sangat cepat pertumbuhannya. Jumlah helaian daun jorong sebanyak 2 helaian.
Daun bentuk                          :delta (deltoideus)
ujung daunnya                        :meruncing (acuminatus)
pangkal daunnya                    :berlekuk (emarginatus)
susunan tulang daunnya          :menjari (palminervis)
tepi daunnya                  :bergiri (dentatus) dapat dilihat sinusnya berbentuk tumpul, dan angulusnya    berbentuk lancip
serta daging daunnya              : seperti kertas (papyraceus)
daun bergiri ini terus mengalami perpanjangan dan pelebaran daun. Jumlah daun bergiri 3 helaian serta juga telah nampak bakal calon daun berigi yang ke 4 jadi jumlah daun yang ada pada tanaman timun pada hari ke 21 ini sebanyak 5 helaian daun termasuk daun jorong yang bertepi rata serta 1 bakal calon daun yang ke 6 yang nantinya akan bertepi gerigi dan berbentuk delta.

Tabel pengukuran tanaman timun dalam umur tiga minggu setelah penanaman pada masa pertumbuhan






Pertumbuhan
Timun 1
Timun 2
Timun 3
Rata-rata
Panjang akar
4 cm
4,5 cm
5 cm
4,5 cm
Panjang batang
12,5
12,6
12,8
12,63 cm
Panjang daun
6,3
6,2 cm
6,3 cm
6,27 cm



Rabu, 02 Oktober 2013

BENTUK DAUN



BANGUN DAUN (Circumsscriptio)
MORFOLOGI TUMBUHAN
KELOMPOK 1

AGNESIA PATRIA
AJENG RETNO MUSTIKA SARI
CIMI YULDI SAPUTRI
ZULHAM ARISANDI

KELAS 3 B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI



BENTUK ( BANGUN) DAUN (Circumscriptio)

Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat dibedakan 4 golongan daun, yaitu daun dengan:

1.Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun

2.Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun

3.Bagian yang terlebar di atas tengah-tengah helaian daun
Tidak ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.

Gambar A. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Termasuk bangun garis (linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang, misalnya daun bermacam-macam rumput (Gramineae).

1. Ujung daun (apex folli):runcing (acatus)

2. Pangkal daun (basic folli):runcing (acatus)

3. Susunan tulang-tulang daun (nervatio):daun bertulang sejajar (rectinervis)

4. Tepi daun (margo folli:bertepi rata (integer)

5. Daging daun(intervenium): seperti kertas (papyraceaes)



Gambar B.
Termasuk bentuk daun perisai (peltatus). daun yang biasanya bagun bulat mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun. melainkan pada bagian tengah helaian daun.

1. Pangkal daun (basic folli)  :berlekuk(emargintus)

2. Susunan tulang-tulang daun (nervatio):daun tulang menjari (palminervis)

3. Tepi daun (margo folli)  : berombak (repandus)

4. Daging daun(intervenium)  :seperti kertas (papyraceus)




Gambar Daun C

 Termasuk bangun daun memanjang (oblongus) yaitu jika perbandingan panjang lebar= 1 1/2 - 2: 1

2.Ujung daun (apex folli):runcing (acatus)

3.Pangkal daun (basic folli):tumpul (obsitus)

4.Susunan tulang-tulang daun (nervatio):daun tulang menyirip (penninervis)

5.Tepi daun (margo folli):berombak (repandus)
6.Daging daun(intervenium):seperti kertas (papyraceaes)


Gambar Daun D
1.Bangun daun (circumscriptio): daun memanjang
2.Ujung daun (apex folli):runcing (acatus)
3.Pangkal daun (basic folli):tumpul (obsitus)
4.Susunan tulang-tulang daun (nervatio):daun tulang menyirip (penninervis)
5.Tepi daun (margo folli):bertepi rata 
6.Daging daun(intervenium):seperti kertas (papyraceaes)



Gambar Daun E

1.Bangun daun (circumscriptio): bangun segitiga 
2.Ujung daun (apex folli):runcing (acatus)
3.Pangkal daun (basic folli):tumpul (obsitus)
4.Susunan tulang-tulang daun (nervatio):daun tulang menyirip (penninervis)
5.Tepi daun (margo folli):bertepi rata 
6.Daging daun(intervenium):seperti kertas (papyraceaes)


Gambar Daun F

1.Bangun daun (circumscriptio): bangun daun bulat atau bundar
2.Ujung daun (apex folli): meruncing
3.Pangkal daun (basic folli): meruncing
4.Susunan tulang-tulang daun (nervatio): daun bertulang menjari
5.Tepi daun (margo folli): bertepi rata
6.Daging daun(intervenium): seperti kertas


Gambar Daun G

1. Bangun daun (circumcriptio): bangun garis
2. Ujung daun (apex folli): meruncing
3. Pangkal daun (basic folli): meruncing
4. Susunan tulang-tulang daun (nervatio): daun bertulang sejajar
5. Tepi daun (margo folli )  : bertepi rata
6. Daging daun(intervenium): seperti perkamen



Gambar Daun H

1. Bangun daun (circumcriptio): bangun bulat atau bundar
2. Ujung daun (apex folli): tumpul
3. Pangkal daun (basic folli): berlekuk
4. Susunan tulang-tulang daun (nervatio): daun bertulang menjari
5. Tepi daun (margo folli )  : berombak
6. Daging daun(intervenium): seperti kulit /belulang



Gambar Daun I

1. Bangun daun (circumcriptio): sudip
2. Ujung daun (apex folli): runcing
3. Pangkal daun (basic folli): tumpul
4. Susunan tulang-tulang daun (nervatio): menjari
5. Tepi daun (margo folli )  : bergerigi
6. Daging daun(intervenium): kulit/belulang



Gambar Daun J

1. Bangun daun (circumcriptio): jantung
2. Ujung daun (apex folli): tumpul
3. Pangkal daun (basic folli): berlekuk
4. Susunan tulang-tulang daun (nervatio): melengkung
5. Tepi daun (margo folli )  : tepi rata
6. Daging daun(intervenium): seperti kulit/belulang